Water Supply Engineering Contractor
JASA GEOLISTRIK & WELL LOGGING KALIMANTAN SELATAN
JASA GEOLISTRIK & WELL LOGGING KALIMANTAN SELATAN
Peta Inondesia - Pekerjaan Geolistrik & Well Logging |
DRILLING DIVISION :
Pembuatan Sumur Bor Dalam (Deep Well), Pembuatan Sumur Dangkal (Shallow Well), Pembuatan Sumur Pantau (Monitoring Well), Dewatering System, Bore Pile, Bore Coring (Horizontal and Vertical), Automatic Water Level Record, Mechanical & Electrical, WTP, STP, RO
GEOLOGICAL SERVICE DIVISION :
Pemeliharaan Sumur (By Air Compressor), Cabut/Pasang Submersible Pump, Geolectrial Survey, Logging Test, Pumping Test (Pompa Uji), Deep Well Inspection (Bore Hole Camera), Pengurusan Ijin Deep Well, Sumersible Pump (Sales/Service), Geological Consult
Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi Kalimantan Selatan memiliki luas 37.530,52 km²[3] dengan populasi hampir 3,7 juta jiwa.
Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani. Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.626.616 jiwa (2010).
Kebutuhan manusia akan air merupakan sesuatu yang inherent (melekat) dalam segenap perikehidupan manusia. Pemenuhan kebutuhan ini sebagian dapat diperoleh dari sumber – sumber daya air permukaan seperti air hujan, sungai, danau, waduk dan lain-lain. Namun, perkembangan populasi umat manusia yang begitu pesat ‘memaksa’ kita untuk memikirkan sumber- sumber air alternatif untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan sumber-sumber air permukaan tadi.
Salah satu solusi yang dapat dikedepankan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan memanfaatkan potensi air yang berada di bawah permukaan tanah. Pemanfaatan sumber air bawah tanah dapat dilakukan melalui pembuatan sumur bor dan dari sumur bor ini diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai penyedia air bagi keperluan umat manusia. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, perencanaan pengembangan sumur bor sangat perlu ditunjang dengan penyelidikan pendugaan geolistrik
FORMASI BATUAN KALIMANTAN SELATAN
1. Qa/ Alluvial : Lempung kaolinit dan lanau bersisipan pasir, gambut, kerakal dan bongkahan lepas, merupakan endapan sungai dan rawa, berumur holosen
2. Tqd/dahor : Batupasir kuarsa lepas berbutir sedang terpilah buruk, konglomerat lepas dengan komponen kuarsa berdiameter 1-3 cm, batu lempung lunak, berumur plio-plistosen
3. Tqdt/anggota laying formasi dohor : Konglomerat aneka bahan berkomponen semua batuan lebih tua dengan ukuran kerakal-bongkah,berumur pliosen
4. Tmw / Formasi warukin : Batu pasir kuarsa dan batulempung dengan sisipan batubara, berumur miosen tengah sampai miosen akhir
5. Tomb /formasi berai : Batugamping mengandung fosil foraminifera besar seperti spiraclypus orbitodeus, berumur oligosen-miosen awal
6. Tet / Formasi Tanjung : Batupasi kuarsa dan batulempung dengan sisipan batubara, Batupasir kuarsa berbutir halus sampai kasar dengan tebal perlapisan 50-150 cm, berstruktur sedimen perairan halus dan perlapisan silang siur, berumur eosin
7. Ksp / Formasi Pitap : Batulanau kersikan, batupasir kersikan dan konglomerat aneka bahan , setempat gampingan terendapkan di daerah kipas bawah laut
8. Kvh / Batuan Gunungapi Haruyan : Breksi gunungapi dan lava basal, berumur kapur akhir dan berkedudukan menjemari dengan formasi pitap, berumur kapur akhir
9. Klb / Batugamping Batununggal : Batugamping klastika berwarna kelabu hitam, berumur kapur awal
10. Kgr / Granit Belawayan : Granit gabungan granodiorite dan diorite, berumur kapur awal
11. Mm / Batuan Malihan : Sekis horenblenda, sekis muskovit, filit, sekis klorit dan kuarsit muskovit, berumur jura tenggah
12. Km/ Formasi Manunggul : Konglomerat aneka bahan, berwarna kelabu, kemerahan, berumur kapur atas
13. Kak / Formasi Keramaian : Perselingan batupasir (vulkarenite) berwarna kelabu sangat padat, berumur kapur akhir
14. Kap / Formasi Pudak : Lava dengan perselingan konglomerat / breksi vulkaniklastik (hialoklastik) dan batupasir kotor dengan olistolit batugamping, basal porfir, ignimbrit, batuan malihan dan ultramafik, berumur kapur akhir
15. Kab / Anggota Batukora, Formasi Pudak : Andesit piroksen porfir, hijau tua-hitam dengan fenokris plagioklas dan piroksen, berumur kapur akhir
16. Kok / Olistolit Kintap, Formasi Pudak : Batugamping klastika pejal sampai berlapis tebal, berumur kapur akhir
17. Kpn / Formasi Paniungan : Batulempung bewarna kelabu, gampingan agak rapuh, berumur kapur akhir
18. Kvp/ Formasi Paau : Breksi gunungapi, berwarna kelabu kehitaman, berumur kapur akhir
19. Kvpi/ Formasi Pitanak : Lava andesit berwarna kelabu, coklat bila lapuk, porfiritik dengan fenokris plagioklas, berumur kapur akhir
20. Man / Andesit Porfir : Andesit berwarna kelabu, berhablur penuh hipidiomorf, berbutir tak seragam, berumur kapur akhir
21. Mba / Basal : Basal berwarna kelabu-hitam, berhablur penuh hipidiomorf, berbutir tak seragam, berbutir halus-sedang, berumur kapur akhir
22. Mdb /Diabas : Diabas berwarna kelabu, berhablur berhablur penuh hipidiomorf, berbutir seragam, berumur kapur akhir
23. Mgr / Granit : Granit, berwarna putih kecoklatan, berhablur berhablur penuh hipidiomorf, berbutir seragam, berumur kapur awal
24. Mdi / Diorit : Diorit, berwarna kelabu, berhablur berhablur penuh hipidiomorf, berbutir seragam, berumur kapur awal
25. Mgb / Gabro : Gabro berwarna kelabu kehijauaan, berhablur berhablur penuh hipidiomorf, berbutir seragam, berumur jura akhir
26. Mub / Batuan Ultramafik : Hazburgit, wehrlit, websterlite, piroksenit dan serpentinit. Tersebar di sepanjang Pegunungan Bobaris, Pegunungan Manjan dan Pegunungan Kusan yang hubungannya dengan batuan sekitarnya adalah sentuhan tektonik, berumur jura akhir
Daerah Yang Bisa Di Sediakan Oleh : http://jasageologi.blogspot.co.id/
No. | Jasa | Jasa | Kecamatan | Kelurahan/desa | Logo | Lokasi | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Balangan | Paringin | 8 | 3/149 | |||
2 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Banjar | Martapura | 19 | 13/277 | |||
3 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Barito Kuala | Marabahan | 17 | 6/194 | |||
4 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Hulu Sungai Selatan | Kandangan | 11 | 4/144 | |||
5 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Hulu Sungai Tengah | Barabai | 11 | 8/161 | |||
6 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Hulu Sungai Utara | Amuntai | 10 | 5/214 | |||
7 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Kotabaru | Kotabaru | 20 | 20/195 | |||
8 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Tabalong | Tanjung | 12 | 9/122 | |||
9 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Tanah Bumbu | Batulicin | 10 | 6/129 | |||
10 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Tanah Laut | Pelaihari | 11 | 5/130 | |||
11 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Tapin | Rantau | 12 | 8/125 | |||
12 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Banjarbaru | - | 5 | 20/- | |||
13 | Jasa Geolistrik,Well Logging & Bor Sumur Banjarmasin | - | 5 | 52/- |
Geolistrik adalah suatu metoda eksplorasi geofisika untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah, antara lain. tahanan jenis (specific resistivity, conductivity, dielectrical constant, kemampuan menimbulkan self potential dan medan induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain.
Metoda geolistrik menempati tempat yang unik pada klasifikasi geolistrik. Metoda - metoda ekpslorasi geolistrik sangat beragam, ada metoda yang dapat dimasukkan dalam kategori dinamis, akan tetapi ada juga yang dapat dimasukkan kedalam kategori statis.
Well logging merupakan perekaman karakteristik dari suatu formasi batuan yang diperoleh melalui pengukuran pada sumur bor (Ellis & Singer,2008). Data yang dihasilkan disebut sebagai well log.Berdasarkan proses kerjanya, logging dibagi menjadi dua jenis yaitu wireline logging dan logging while drilling bor (Ellis & Singer,2008)1. Wireline logging dilakukan ketika pemboran telah berhenti dan kabel digunakan sebagai alat untuk mentransmisikan data. 2. Logging while drilling, logging dapat dilakukan bersamaan dengan pemboran. Logging jenis ini tidak menggunakan kabel untuk mentransmisikan data. Saat ini logging while drilling lebih banyak digunakan karena lebih praktis sehingga waktu yang diperlukan lebih efisien walaupun masih memiliki kekurangan berupa transmisi data yang tidak secepat wireline logging.
"Ayo segera hubungi kami untuk masalah prioritas penyediaan air bersih untuk rumah maupun indutri"
Contact Person / Hubungi Kami :
Bila anda masih memiliki pertanyaan dengan produk maupun layanan kami, anda dapat menghubungi kami di :
Joko Murdiyanto . S.T
0856–9121-2424 / 0813-1124-4499
( TLP/SMS/Whatsapp)
570F7F23
( BBM PIN )
EMAIL : jasageolistrik@gmail.com
ALAMAT KANTOR :
Jln. Raya Mes Al Jatirangga RT 01/13 No 5 Kelurahan Jatirangga Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi 17434 (Pinggir Jalan Raya, Samping Gang SDN Jatirangga 2, Komp POLRI Jatirangga )
0 komentar:
Posting Komentar