Jasa pumping test di banjar negara jawa tengah
Uji Pemompaan dilakukan dalam rangka untuk mengetahui serahan (produksi) optimum yang dihasilkan dari suatu sumur dan juga beberapa parameter hidrolik sumur lainnya melalui analisis data uji pemompaan diantaranya melalui pengujian surutan bertahap (step drowdwon test) dengan menggunakan metode Hantush-Bierschenk (SNI-8061:2015) dan Uji Pemulihan (Recovery Test). Uji pemompaan dapat dilakukan pada sumur baru ataupun sumur lama apabila sumur tersebut akan dikembangkan kembali.
Pada pelaksanaan lapangan uji pemopaan dilakukan dengan melakukan pemompaan sumur pada suatu debit tertentu yang kemudian diukur permukaan muka air tanah dengan menggunakan alat water level meter.
Metoda Surutan bertahap (step drowdown test) adalah uji pemompaan yang diawali dengan pengukuran muka air tanah awal (static water level), kemudian pompa dihidupkan dan dilakukan pencatatan kedalaman muka air tanah pada selang waktu tertentu dengan debit tertentu sampai surutannya stabil. Berikutnya debit air diperbesar dan dilakukan pencatatan kedalaman muka air tanah pada selang waktu tertentu sampai surutannya stabil, dst. Minimum dilakukan 3 kali pengukuran dengan debit yang berbeda pada selang waktu antara 30 menit hingga 2 jam.
Pumping Test Di Banjarnegara
Pada pelaksanaan lapangan uji pemopaan dilakukan dengan melakukan pemompaan sumur pada suatu debit tertentu yang kemudian diukur permukaan muka air tanah dengan menggunakan alat water level meter.
Metoda Surutan bertahap (step drowdown test) adalah uji pemompaan yang diawali dengan pengukuran muka air tanah awal (static water level), kemudian pompa dihidupkan dan dilakukan pencatatan kedalaman muka air tanah pada selang waktu tertentu dengan debit tertentu sampai surutannya stabil. Berikutnya debit air diperbesar dan dilakukan pencatatan kedalaman muka air tanah pada selang waktu tertentu sampai surutannya stabil, dst. Minimum dilakukan 3 kali pengukuran dengan debit yang berbeda pada selang waktu antara 30 menit hingga 2 jam.
Pumping Test Di Banjarnegara |
Pada saat pemompaan dilakukan pengukuran :
- Penurunan muka air (drawdown, s), dicatat terhadap waktu (t)
- Debit pemompaan (Q)
- Penurunan muka air (drawdown, s), dicatat terhadap waktu (t)
- Debit pemompaan (Q)
Peralatan yang digunakan :
- Water Level Meter
- Stop watch
- Submercible pump
- Altimeter
- Water Level Meter
- Stop watch
- Submercible pump
- Altimeter
Tahapan Analisa metode Hantush-Bierschenk :
- Dari uji step drowdown test dibuat gravik antara s dan t
- Tentukan harga ds (penurunan muka air) pada setiap tahapan
- Penentuan harga B koefisien kehilangan tinggi tekan akuifer (head loss) (dt/m2) dan C koefisien kehilangan tinggi tekan pada sumur (well loss) (dt2/m5)
- Menentukan harga BQ kehilangan tinggi tekan pada akuifer (m) dan CQ2 kehilangan tinggi tekan pada sumur (m).
- Dari uji step drowdown test dibuat gravik antara s dan t
- Tentukan harga ds (penurunan muka air) pada setiap tahapan
- Penentuan harga B koefisien kehilangan tinggi tekan akuifer (head loss) (dt/m2) dan C koefisien kehilangan tinggi tekan pada sumur (well loss) (dt2/m5)
- Menentukan harga BQ kehilangan tinggi tekan pada akuifer (m) dan CQ2 kehilangan tinggi tekan pada sumur (m).
Rumus Hantush-Bierschenk :
Sw(n) / Qn = B(rew, dt) + CQn
Gambar 1. Uji Pemompaan Surutan Bertahap (step drowdwon test) dengan menggunakan metode Hantush-Bierschenk (SNI-8061:2015)
Pompa kemudian dimatikan dan dilanjutkan dengan Uji Pemulihan (Recovery Test) mengikuti metoda Theis (1935) dimana muka air tanah (MAT) di sumur akan menaik dan dilakukan pencatatan pada setiap perioda waktu tertentu hingga ketinggian MAT mendekati ke ketinggian semula.
Gambar 2. Penentuan parameter B dan C
Sw(n) / Qn = B(rew, dt) + CQn
Gambar 1. Uji Pemompaan Surutan Bertahap (step drowdwon test) dengan menggunakan metode Hantush-Bierschenk (SNI-8061:2015)
Pompa kemudian dimatikan dan dilanjutkan dengan Uji Pemulihan (Recovery Test) mengikuti metoda Theis (1935) dimana muka air tanah (MAT) di sumur akan menaik dan dilakukan pencatatan pada setiap perioda waktu tertentu hingga ketinggian MAT mendekati ke ketinggian semula.
Gambar 2. Penentuan parameter B dan C
Parameter Hidrolik Aquifer
Dari hasil Pengujian sumur, akan dapat diketahui parameter Hidrolik dari akuifer seperti:
- Ew (well efficiency): Efisiensi sumur yang diakibatkan oleh gesekan.
- T (transmisivitas): Kemampuan akuifer setiap m2 untuk meloloskan fluida persatuan waktu
- Sc (specific capacity): besarnya jumlah air yang dapat diambil dari suatu akuifer per satuan waktu dibagi dengan perubahan tinggi air dalam akifer.
- K (konduktifitas hidrolik): kemampuan suatu lapisan atau batuan didalam mengalirkan fluida persatuan waktu.
- S (storatifitas): banyaknya volume air yang dapat dimasukan kedalam suatu akuifer per satuan luas per perubahan head.
- Qopt (debit optimum): debit produksi yang aman agar tidak terjadi penurunan MAT.
Harga Untuk Jasa Pumping Test silahkan langsung hubungi customer service kami, dan kami siap melayani.
GUNAKAN JASA PUMPING TEST KAMI DENGAN PENGERJAAN TERBAIK DAN TERPERCAYA MANTAPKAN PILIHAN ANDA DI KAMI
Jangan ragu untuk sekedar berkonsultasi tentang Jasa Pumping Tes Uji Sumur Terbaru Anda.
Anda adalah prioritas utama dalam pekerjaan kami.
Dari hasil Pengujian sumur, akan dapat diketahui parameter Hidrolik dari akuifer seperti:
- Ew (well efficiency): Efisiensi sumur yang diakibatkan oleh gesekan.
- T (transmisivitas): Kemampuan akuifer setiap m2 untuk meloloskan fluida persatuan waktu
- Sc (specific capacity): besarnya jumlah air yang dapat diambil dari suatu akuifer per satuan waktu dibagi dengan perubahan tinggi air dalam akifer.
- K (konduktifitas hidrolik): kemampuan suatu lapisan atau batuan didalam mengalirkan fluida persatuan waktu.
- S (storatifitas): banyaknya volume air yang dapat dimasukan kedalam suatu akuifer per satuan luas per perubahan head.
- Qopt (debit optimum): debit produksi yang aman agar tidak terjadi penurunan MAT.